brebesnews24.com
Pruwatan BREBES Selatan |– Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D, melakukan kunjungan kerja ke Balai Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, Selatan Kabupaten Brebes, pada Jumat, 18 Juli 2025, Kunjungan ini dalam rangka memantau pelaksanaan awal (piloting) Gerakan Bersama Desa dan Kelurahan Siaga TBC.
Kunjungan ini menjadi bagian dari strategi nasional eliminasi tuberkulosis (TBC) menuju Indonesia Bebas TBC 2030, dengan mendorong peran aktif pemerintah desa dan masyarakat. Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kementerian Desa, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta pejabat Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, acara juga dihadiri oleh Bupati Brebes Hj. Paramitha Widya Kusuma, SE, MM, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimcam Bumiayu, unsur TNI-Polri, serta seluruh kepala desa se- Kecamatan Bumiayu.
Dalam sambutannya, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma menyampaikan bahwa Kabupaten Brebes masih menghadapi tantangan besar dalam layanan kesehatan. “Kabupaten kami memiliki 297 desa namun hanya didukung 38 puskesmas. Ini jadi kendala dalam menjangkau masyarakat luas, termasuk dalam penanggulangan TBC,” ujar Bupati.
Jumlah kasus TBC di Brebes melonjak dari 6.500 kasus pada tahun 2020 menjadi lebih dari 24.000 kasus pada tahun 2024. Pemerintah daerah telah mengambil langkah serius dengan membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC melalui SK Bupati No. 400/2541/2024 dan menerbitkan Peraturan Bupati No. 88 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah TBC, serta mengalokasikan dana lebih dari Rp100 juta untuk mendukung layanan pengobatan.
Sementara itu Kepala Desa Pruwatan, Rasiman SH. menjelaskan bahwa desanya memiliki lebih dari 14.000 penduduk dan angka kepadatan yang tinggi, menjadikannya rentan terhadap penularan TBC. Desa ini aktif menjalankan program inovatif bernama “Balon Pencet” (Balita Kontak Pencegahan TB), yang memfokuskan pada perlindungan balita yang kontak erat dengan penderita TBC.
Wamenkes Prof. Dante mengapresiasi langkah Desa Pruwatan yang dianggap sebagai contoh nasional. Ia menegaskan bahwa meningkatnya temuan kasus bukanlah kegagalan, melainkan keberhasilan deteksi dini. “Temuan kasus yang tinggi justru menunjukkan kerja keras tenaga kesehatan dan kader desa,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia berada di posisi ketiga dunia dalam jumlah kasus TBC. Karena itu, pelacakan kontak erat, kolaborasi lintas sektor, dan pemanfaatan Dana Desa menjadi kunci dalam upaya penanggulangan.
Acara dilanjutkan dengan dialog interaktif bersama kader TBC dan Posyandu, yang menyampaikan pengalaman mereka dalam mendampingi pasien, investigasi kontak, dan pemantauan pengobatan. Semangat para kader mendapatkan apresiasi langsung dari Wamenkes.
Kunjungan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan desa adalah kekuatan utama dalam mewujudkan Indonesia Bebas TBC tahun 2030. (BN24)